Novan Herfiyana

Perjalanan Wisata Ciwidey-Pangalengan via Gambung

Selasa, 13 Juni 2023, kemarin, saya melakukan touring sakahayang he he he. Tanpa rencana sih. Ada lima lokasi yang saya singgahi, termasuk Padalarang. Namun, untuk penulisan blog kali ini, saya ingin menceritakan perjalanan wisata dari Ciwidey ke Pangalengan via Gambung yang berjarak 25-30 km. Dari awal hingga akhir, keadaan jalan sudah dibeton dan relatif bagus. Ya, saya kira 95 persen baguslah, dengan perkebunan teh dan perkebunan “biasa”. Tentu saja, ada banyak destinasi wisata, antara lain camping. Cuaca cerah dan udara sejuk. Asyiklah.

Sebetulnya, saya memasuki wilayah Kecamatan Pasirjambu dan kemudian Kecamatan Pangalengan. Saya menyebut “Pasirjambu” karena tidak masuk “Ciwidey” yang berada di sebelah utara jalan raya.

Ya, melintasi Jalan Raya Soreang-Ciwidey, saya belok kiri ke Cisondari. Tulisannya jelas pada sebuah bangunan. Kalau dulu sih sebetulnya sangat jelas karena sekarang ini tampaknya sudah makin ramai seiring dengan dunia kepariwisataan di jalur Ciwidey-Rancabali, Kabupaten Bandung.

Perjalanan di jalur Ciwidey-Pangalengan ini relatif lancar tanpa membingungkan. Maksudnya, meskipun ada beberapa persimpangan, jalan utamanya sangat jelas. Persimpangan-persimpangan di sini, biasanya masuk ke tempat wisata dan/atau wilayah desa di sebuah kecamatan –Pasirjambu dan Pangalengan.

Pada awalnya keadaan lalu lintas cukup ramai. Namun, makin ke atas makin sepi. Jarang ada iring-iringan mobil. Paling-paling mobil dan motor satu-satu.

Perkebunan teh terhampar luas. Eh ada dua orang pengendara motor yang sedang duduk-duduk di sedikit perkebunan teh yang kosong. Tampaknya camping ha ha ha. Minum-minum dengan kebulan air panas.

Dari arah Ciwidey –Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu– keadaan jalan tampak menanjak hingga sekitar Gambung. Lalu, sesudah itu, keadaan jalan tampak menurun hingga ujung –Pangalengan.

Ada juga sih keadaan jalan yang gelap karena pepohonan yang tinggi. Hal yang menarik yaitu jalannya berkelok-kelok. Meskipun sepi dan gelap, asyiknya sepanjang jalan dibeton sehingga lancar. (Bandingkan ketika saya melintasi jalur perkebunan teh Bukanagara Subang yang keadaan jalannya tanah berbatu).

Oh ya, meskipun jalan sepi, di jalur ini banyak tempat wisata sehingga bisa dikatakan “masih ada teman”. Hmmm, hanya ada satu bengkel, itu pun menjelang akhir di Pangalengan.

Saya tidak bisa menyebut destinasi wisata karena saking banyaknya. Meskipun banyak, ya sebagaimana saya ceritakan tadi, relatif sejuk karena jauh dari keramaian.

Perjalanan saya dimulai di Cisondari dan diakhiri di Pangalengan. Ada persimpangan atau perempatan di sini: ke kiri ke Bandung, lurus ke Kampung Panorama Desa Pulosari, ke kanan ke Cisewu –tentunya ke Situ Patengan dan Talegong-Cisewu, dan ke belakang ke Ciwidey. (Kalau dari arah sebaliknya, sebutlah Cisewu-Talegong [di selatan] atau Banjaran-Pangalengan [di utara], salah satu petunjuknya tertulis “Gambung” saja).

Single Post Navigation

Tinggalkan komentar